AKHIRNYA! II




 Malam pertama. Maksudnya, malam pertama di Jepang. Sesuai tujuan utama kita ke Jepang, ya KLA alias Kuliah Lapangan Arsitektur. Kuliah, belajar, mengamati. Nyambung lah ya. Karena kelompokku mendapat bagian observasi di hari ke-2 kedatangan di Jepang maka malamnya kami sekelompok harus berdiskusi untuk memastikan hal yang akan kita lakukan besok supaya enggak terjadi misscom alias miss comunication. Janjian jam 19.00 waktu tokyo. Dan karena itu adalah malam pertama jadi masih norak- noraknya sama Jepang. Beberapa dari kami keluar hotel untuk explore Nishi-Kasai. Ada juga yang sibuk merapihkan koper. Ya enggak heran yang awalnya janjian jam 19.00 waktu tokyo ngaret 2 jam. Tanpa basa-basi lagi langsung diskusiin yang akan kita lakukan kebesokannya, seperti job desk, pengaturan kamera dan hal- hal lainnya. Enggak butuh waktu yang lama untuk mendiskusikan itu semua karena memang sebelum hari itu kami selalu berdiskusi (enggak selalu juga sih).

Berhenti sebentar di Nakagin Capsule Tower, lanjut ke 21_21 Design Sight Building. Jujur turun dari bus rasanya deg-degan, seperti sudah hari h disuruh ngumpulin SPA tapi belum selesai. Pastinya sebelum berpencar kami briefing dulu. Jeng jeng jeng... Ini dia waktunya! Kami berpencar sesuai tugas masing masing yang mana sudah kami bicarakan dari hari sebelumnya. Ada yang bagian merekam, memastikan kameramen mengambil video dengan baik dan ada juga yang mendengar penjelasan Pak Deden, siapa tuh? Pemandu Indonesia yang tinggal Jepang. Kita dapat apapun informasi tentang Jepang dari dia, ya syukur- syukur informasinya enggak meleset ya (suudzon aja lu nis). Impresi pertama pas masuk ke kawasannya. Enak banget sih. Lansekap nya tertata dengan rapih. Aku rasa ini bukan impresiku sendiri karena memang kawasannya banyak didatangi orang- orang baik orang lokalnya maupun turis kayak kita. Ohya tugasku adalah menyoroti bagian depan bangunan 21_21 Design Sight. Yang mana banyak vegetasi asing yang ku lihat (yaiyalah anak tropis biasa liat pohon bringin sama rumput gajah doang). Ada beberapa material yang baru aku lihat seperti tempat minum binatang peliharaan, emergency telecom, mungkin kalian enggak tahu ya ini fungsinya apa tapi coba googling aja. Buat apa ada google tapi nanya2 ke gue????? (padahal enggak ada yang nanya).


Emergency Telecom

Sebenarnya aku bukan orang yang suka mengabadikan momen dengan merekam video yang jangka waktu lama (maksudnya kalau snapgram mah sering,boomerang gitu). Maka dari itu sebagai orang yang sadar akan amatiran dan mendapat job desc menjadi fotografer, hari sebelumnya aku sudah mencari- cari tutorial mengambil video supaya enggak goyang. Alias How to shoot video without tripod. Anjai. Intinya mah caranya yang paling aman dan mudah yaitu, strap kamera dikalungin terus tangannya lurus ke depan. Ada juga beberapa tutorial tapi lumayan ribet kalau dipraktekin, salah satunya, yang perlu senderan, misalnya ke kamu gitu hehehehe. APAAN SIH?! Tapi ya tentunya sulit mencari senderan tangan di area lansekap. Ada juga hack nya adalah tengkurep di taman (tengkurep semoga ada di kbbi supaya nulisnya enggak perlu pakai italic), ya kali tungkerep di Taman. Itu Jepang woy bukan India.

Yang aku ingat waktu pembekalaan KLA waktu itu, jangan lupa gimik. Ya kalau ada footage menarik bolehlah di abadikan. Biar nanti video kalian ada enggak serius-serius banget, ada gimik nya dikit gitu, jangan banyak-banyak tapi nanti kayak Vicky Prasetyo kalau kalian ga kenal mungkin Lucinta Luna bisa jadi contoh yang lain.

Ternyata waktu 2 jam yang disediakan sangat cukup untuk kami merekam kawasan itu. Karena memang cakupan areanya enggak luas dan lagi kita enggak bisa masuk ke dalam ruangannya karena akan ada acara untuk beberapa hari ke depan. Padahal kalau lihat di internet, ruang dalam 21_21 Design Sight Building bagus banget. Pokoknya less is more gitu deh. Akhirnya observasi diakhiri dengan kami sekelompok foto bersama. Dan tentunya aku juga. Dan sedikit ngulik-ngulik ada apa lagi sih di 21_21 Design Sight Building?...











Share:

0 comments