AKHIRNYA! III

BEBASSSSSSSSH LEPASSSSSSSSSH

Hari terakhir sebelum pulang mari kita jalan-jalan tanpa bus yang harus menunggu. Alias, akhirnya kita akan mencoba trasportasi umum di Jepang! Hari sebelumnya, kita sudah dapat peta rute kereta dan ngulik- ngulik gimana caranya, akhirnya kita memutuskan untuk berangkat pagi supaya maksimal di 1 hari itu. Tepatnya pukul 9 pagi waktu Jepang kita sudah siap di lobby Hotel dan ashiap ashiap untuk pergi berkeliling Tokyo (enggak keliling- keliling banget juga sih).

Stasiun bawah tanah di Tokyo

Jujur dalam perjalanan itu aku cuman ngikutin aja apa yang teman- temanku lakukan. Dari gimana dan yang mana tiket yang harus di beli, arahnya kemana, naik kereta yang mana. Wherever you go i will follow. Ternyata saat sampai di stasiun Nishi-Kasai (stasiun terdekat dari Hotel) banyak banget pilihan karcisnya, dimana kita akhirnya memutuskan untuk beli karcis untuk 24 jam bebas kemana saja. Bentuknya kurang lebih seperti tiket bioskop gitu. Dan akhirnya kita merasakan kereta cepat di Jepang (dimana saat itu belum ada mrt di Indonesia). Kesannya, tentu saja rapih, jalur untuk mengantre benar-benar digunakan (enggak seperti jalur mengantri di KRL Indonesia yang cuman untuk pajangan dan menghabisi anggaran untuk beli cat, hm suudzon). Pokoknya kalau kalian datang ke Jepang enggak perlu takut nyasar karena informasi di sana tuh mudah dipahami.

Masuk ke dalam kereta, dan wiw ada wifi, jadi ya setelah beberapa hari di Jepang kesimpulannya, kalau mau beli kartu perdana enggak perlu yang mahal- mahal karena jaringan wifi tersebar. Sejujurnya sih rasanya enggak terlalu beda dengan naik KRL, tetapi pastinya kereta ini enggak seberisik KRL.

Tujuan utama yaitu Shibuya! Tempatnya hedonisme bagi yang punya uang, tetapi enggak untuk aku yang missqueen. Tetapi iya untuk aku 3 tahun lagi. HAHA AAMIIN. Sekali- sekali nulis blog diselipin doa (padahal sih enggak ada yang liat juga blog ini). Cari di peta google alias google maps "Hachiko Statue",enggak jauh dari stasiun pemberhentian kita langsung ke sana.

Ini dia! Patung Hachiko
Ngomong-ngomong ada cerita lucu (semoga selera humor aku sampai ke kalian ya) jadi foto di atas ada bapak-bapak pakai jaket biru itu memang ada di sana dan fotoin orang- orang di sana. Sebelumnya kita sudah bergantian untuk berfoto sendiri-sendiri, namun diakhir, bapak- bapak itu menawarkan diri untuk foto kita semua dalam 1 frame. Sesudahnya di foto, saat di liat di hp yang dipakai untuk foto, enggak ada momen yang terfoto. Untungnya Tararen cenayang ada perasaan-perasaan buruk, maka dari itu Tararen inisiatif foto kita(hasilnya di atas). Pertanyaannya, dimana letak cerita lucunya?...

Shibuya, ngomong-ngomong ini fotonya Ajeng,tetapi aku sudah izin

Pastinya di Shibuya surganya toko-toko merk ternama,maka dari itu kita berkeliling Shibuya. Shibuya oh Shibuya, kamu ramah untuk pejalan kaki. Asli, mungkin ditambah dengan dinginnya Tokyo di hari itu semakin enggak MAGER untuk berjalan kaki, karena kita hanya merasakan pegal. Tidak banyak di Shibuya uang yang kita habiskan, ya karena memang tidak punya uang untuk dihabiskan. Akhirnya kita memutuskan untuk ke Akihabara, dimana sebelumnya sebenarnya kita punya rencana untuk ke Shinjuka, namun untuk apa, kita tidak ada tujuan hedonisme belanja belanji.

 
Stasiun pemberhentian ke Akihabara


Untuk yang bertanya-tanya ada apa sih di Akihabara? Mengapa aku ke Akihabara? Apakah aku wota? BUKAN. Jawabannya adalah menemani para pencinta anime melakukan penghambur- hamburan uang. Untuk kita yang enggak ngerti sama sekali? Tentunya kita memisahkan diri dan membeli oleh-oleh. Banyak tempat oleh- oleh di Akihabara, harganya juga sama dengan yang lain, walaupun misalnya lebih mahal atau murah, enggak akan beda jauh. Yang menariknya, di Akihabara ada supermarket sejenis Don Quijote (dibaca don ki,kata teman- teman sih gitu, kalau aku salah ngasih informasi tolong salahkan teman- temanku) namanya Laox, Alhamdulillahnya mereka menyediakan tempat shalat dimana jaraaaaaaaaangggggggggg dan suuuuuussssssaaaaah banget nyari musolah di Tokyo. Walaupun hanya ditutupi bilik tetapi sangat berguna banget buat kita. Enggak hanya itu, di Laox juga menyediakan snack yang berlabel halal Jepang. Dimana sussaaaaaah sekali mencari makanan dengan label halal di Jepang. Setelah 3 jam mencari-cari oleh-oleh dan singgah sebentar di Family Mart akhirnya kita kembali ke titik kumpul (di foto di atas). Ternyata oh ternyata geng pecinta anime belom usai menghedonkan diri mereka. Sambil menunggu, kami foto-foto.


View dari titik kumpul
Cukup lama mereka datang dan kami kembali ke Nishi-Kasai menggunakan kereta, dimana kita pulang sekitar jam 5 sore dan keadaan kereta lumayan padat (teteapi tidak sepadat KRL Manggarai- Depok jam 6 malam). Akhirnya selesai juga perjalanan kami. Dan tentunya kami ingin lagi, semoga secepatnya kembali ke Jepang lagi.

YEAY SELESAI.

Share:

4 comments